SERBA-SERBI BETERNAK CUCAKRAWA

PERAWATAN ANAKAN CUCAK RAWA PASCA PANEN.

Harga anakan Cucak Rawa  di GRD Bird Farm di Balikpapan.
Komplit dengan SERTIFIKAT BKSDA

Anakan Cucak Rawa bisa dipanen ketika berumur 5-9 hari tetapi sering juga panen umur 0 – 3 hari karena masalah seperti usia 0 hari inukan tidak mau meloloh, mengerami anakmya atau pada malam hari ada anakan yang kluar dari eraman induknya dan harus segera dipanen untuk menghindari kematian. Istilah panen dalam dunia peternakan biasa disebut penyapihan. Artinya, anakan dipisahkan dari induknya, sehingga semua perawatan termasuk meloloh anakan harus dilakukan sendiri oleh penangkar atau perawat yang dipercayainya.

Berikut ini cara merawat anakan Cucak Rawa sejak dipanen hingga bisa makan sendiri:

1. Persiapkan Inkubator

Inkubator bisa dibuat dari bahan karton, plywood, maupun kaca atau beli Inkubatur Modern Full Automatic. Silakan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Panjang dan lebar inkubator juga bisa disesuaikan kebutuhan, namun tingginya diusahakan 30 cm. Bisa juga belin Inkubator yng sudah jadi yang full Automatic.

Bagian atas inkubator perlu dilengkapi dengan lampu penghangat, misalnya 3 buah bohlam masing-masing dengan daya 10 – 15 Watt. Letakkan anakan dan sarangnya yang baru dipanen ke dalam inkubator, kemudian nyalakan ketiga lampu yang ada di dalamnya. jaga suhu inkubator 32,5 – 33 °C.

2. Durasi pelolohan

Setiap 15 – 30 menit sekali, anakan  Cucak Rawa harus diloloh. Sebab pada masa awal kehidupannya, piyik Cucak Rawa selalu merasa kelaparan, ditandai dengan buka paruh lebar-lebar sambil berteriak-teriak kencang, walau selalu buka paruh, meloloh harus juga dibatasi diusahakan tidak kekenyangan yang berakhibat kematian.

3. Bahan lolohan

Pakan lolohan yang bisa diberikan kepada piyikan antara lain jangkrik (hanya diambil bagian perut saja). Pilihlah jangkrik yang sehat. Jangan berikan jangkrik yang kurus dan sudah lemas.

Anda juga dapat mengggunakan kroto di haluskan sebagai bahan lolohan. Besarnya lolohan kroto ini disesuaikan dengan ukuran piyikan.

Sebelum diberikan kepada anakan Cucak Rawa, potongan jangkrik atau kroto besar dicelupkan dulu ke dalam larutan Vitachick (bisa dibeli di kios pakan ayam / poultry shop).

Setiap piyik cukup diberi 1-2 kali lolohan saja. Walau anakan Cucak Rawa masih buka mulut lebar-lebar seperti minta disuapan lagi pastikan perutnya kalau terlalu besar stop lolohannya, cuek saja alias diamkan saja. Sebab organ pencernaan piyikan ini belum mampu mencerna pakan terlalu banyak karena terlalu kenyang juga bisa mati kemlekaren.

Selain itu, perhatikan pula tembolok (crop) pada piyikan tersebut. Jika terlihat membesar, lolohan untuk sementara distop dulu.

Biasanya setiap habis diloloh, anakan Cucak Rawa langsung buang air besar (BAB). Perilaku ini sama persis seperti ketika anakan diloloh langsung oleh induknya.

4. Periksa kotoran / feses anakan

Setiap buang kotoran, jangan lupa periksa bentuknya, karena bisa menjadi tengara mengenai kondisi kesehatannya. Jika kotoran membulat seperti kelereng, kenyal, dan tidak cair, berarti anakan dalam kondisi sehat. Sebaliknya jika kotorannya encer, berwarna putih atau hijau, dan berbau menyengat, berarti anakan dalam kondisi sakit.

Jika menjumpai anakan Cucak Rawa sakit, segera dilakukan pengobatan ( TERAFIT yang banyak tersedia di pasaran sesuai aturannya), dan cari tahu apa penyebabnya. Misalnya, apakah kroto yang diberikan agak basi atau karena sebab lain.

Kalau kotoran encer, biasanya anakan Cucak Rawa masuk angin akibat kedinginan.  Jadi inkubatornya perlu dibenahi, misalnya dengan menambah satu bohlam lagi, atau jumlah bohlam tetap tetapi daya (Watt) sedikit ditambah. Apabila pakai Inkubator otomatis set poin suhu dinaikkan.

5. Peralatan meloloh harus bersih dan steril

Peralatan yang digunakan untuk meloloh anakan Cucak Rawa harus bersih dan steril. Sebelum dipakai, Anda bisa mencuci peralatan dengan antiseptik. Selain itu, tangan Anda juga perlu dicuci dengan desinfektan (larutan sucihama), serta tutup hidung dan mulut Anda dengan masker. Kok ribet?

Tidak juga! Sebab anakan Cucak Rawa sangat rentan terhadap kuman-kuman penyakit, termasuk dari tangan, mulut, dan hidung manusia. Apalagi jika si peloloh dalam kondisi batuk atau sedang pilek.

6. Voer bisa diperkenalkan saat anakan umur 7-14 hari, Voer yang paling bagus saat ini adalah HFS produk Yoen Juawana karena hasilnya ke anakan sangat sehat dan bulu tumbuh dengan normal tidak gampang patah / kelihatan MULUS. Voer HFS dicampur kroto dan bubur pisang ( pisang dihaluskan )

Jika anakan cucakrawa sudah berumur 7 – 14 hari, Anda bisa mencoba memperkenalkannya dengan pakan kering alias voer seperti tsb. diatas. Cara memperkenalkannya secara bertahap. Awalnya, voer dicampur dengan pasta pisang (buah pisang dikerik hingga seperti bubur) dan kroto, sedikit bubuk Kalsium kemudian ditambah sedikit air hangat agar semua bahan tercampur merata.

Ingat, air hangat yang digunakan sedikit saja. Intinya, adonan berbentuk seperti bubur, namun jangan terlalu encer. Jika terlalu banyak air, dikhawatirkan anakan Cucak Rawa  akan kesulitan menelan dan mencret / diare.

Untuk meningkatkan kualitas gizinya, adonan tersebut bisa ditambah dengan vitamin tulang atau Kalsium, Madu, atau Vita Chick. Adonan ini bisa diberikan diselingi dengan jangkrik. Jadi setelah diberi jangkrik, maka 30 menit kemudian diberi adonan voer, pasta pisang, dan kroto.

Setelah berumur 14 hari, anakan Cucak Rawa sudah bisa nangkring / bertengger. Menu pakannya   tidak berubah, yaitu adonan voer, pasta pisang, dan kroto yang diberikan berselang-seling dengan jangkrik.

Pada umur 25-30 hari, Anda bisa menaruh pisang dengan cara digantung di dalam sangkar ukiuran 30 x 30 x 40 cm untuk menghindari kaki keselio atau patah, sehingga anakan akan belajar mematuk pisang.

Setelah berumur 1 bulan, anakan sudah bisa makan jangkrik, pisang, dan voer secara terpisah. Tetapi Anda harus tetap membantu melolohnya sampai anakan benar-benar bisa makan sendiri ( Mandiri ). Bahan lolohan sama seperti yang diberikan pada umur 10-14 hari, yaitu adonan voer, pasta pisang, dan kroto.

7. Pemasteran anakan cucakrawa

Apabila sudah bisa makan sendiri, anakan Cucak Rawa mulai dilatih untuk berbunyi. Caranya, gantang sangkarnya di depan kandang indukan atau dimaster dengan suara Cucak Rawa  hutan, agar anakan kelak dapat menirukan suara hutan seperti indukannya.

Semua anakan produksi CV Garhinda Bird Farm, dengan ring GRD BPN, dijamin memiliki suara hutan dan tidak tercampur oleh suara burung lainnya alias tidak bocor. Kok bisa begitu?

Sebab, sejak awal anakan Cucak Rawa didesain atau disiapkan sebagai calon indukan pasangan alami (CIPA), untuk membantu calon penangkar / penangkar pemula yang ingin beternak Cucak Rawa. CIPA merupakan solusi terbaik bagi para penangkar agar burung induk nantinya cepat berproduksi.

Jika Anda membeli CIPA tapi belum berminat menangkarnya, atau hanya ingin dijadikan kelangenan di rumah, kami jamin 100% kalau burung tersebut pure (asli) suara hutan, dan tidak tercampur suara burung lainnya asal ketika umur 0 hari sampai 1,5 tahun tidak dicampur dengan burung Muray Batu, Poksay India dan Tuwu.

Semoga bermanfaat.

Salam klang-kling-klunggg…

Baca juga artikel lain seluk-beluk beternak cucakrawa:

Pengalaman itu guru terbaik | Sarana penangkaran | Pakan dan EF | Penjodohan | Indukan Jodoh Salah Satu Mati Karena Tarung | CR Pada Musim Pancaroba by bpk. Yoen Yuwana | Kaki Anakan Cucak Rawa Keseleo Atau Patah | Naluri Cucak Rawa Saat Produksi | Pasangan Cucak Rawa Susah Bertelur By BPK.Yoen Yuwana | Mastering Cucak Rawa By BPK.Yoen Yuwana | Mesin Tetas | Obat Alami By BPK.Yoen Yuwana | Cucak Rawa Jantan Buang Anakan / Piyik Yang Baru Menetas | Anakan Cucak Rawa Menetas Tetapi Anakan Lengket di Cangkang Telur | Tanda Cucak Rawa Akan Bertelur By DR.Damai Santosa | Tata Cara Menangkap Cucak Rawa Jantan Nakal( Patuk Telur ) | Deteksi Dini Gangguan Kaki Anakan Cucak Rawa | Penyakit Layu Tulang Pada Anakan Burung By BPK.Yoen Yuwana | Halaman Awal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20