SERBA-SERBI BETERNAK CUCAKRAWA

Penjodohan Cucak Rawa

Penjodohan calon induk Cucak Rawa jantan dan calon induk Cucak Rawa  betina menjadi pintu masuk yang harus dilalui bagi siapapun yang ingin menangkar burung ini. Banyak hal yang harus dilakukan sebelum melakukan penjodohan Cucak Rawa, misalnya melakukan seleksi calon indukan berdasarkan kriteria performa suara, kesehatan, dan kenormalan fisik (tidak cacat). Gimana bila kita memiliki calon Indukan yang cacat. Contoh sayap sengkleg, jari jemari keriting, mata cacat dll. saya rasa tidak masalah karena saya pernah punya indukan Jantan Betina kaki pengkor dan jari jari keriting ternyata masih bisa produksi dan anak2nya normal.

Kalau tidak mau repot, sehingga bisa lebih segera menikmati panen perdana untuk menumbuhkan semangat beternak, Anda bisa membeli pasangan indukan cucakrawa yang sudah berjodoh dari GRD Bird Farm. Bahkan Anda juga bisa melakukan pembelian dengan sistem jebol kandang yang memang lebih praktis tetapi resikonya lebih besar karena kita tidak tau kronologi dari indukan yang mau kita jebol kandang. Indukan ini sudah berapa kali produksi, gimana indukan gemati atau sayang anak, iindukan tidak Patuk Telur dan Buang anak dll. jadi harus hati2 bila mau jebol kandang, ditempat aslinya bisa produksi belum tentu dikandang kita mau produksi.

GRD - harga pasangan induk

Tetapi ingat, karena setiap penangkar harus terus belajar dan memperoleh pengalaman, cara praktis seperti ini hanya dianjurkan untuk peternak pemula maupun calon peternak yang belum memiliki pengalaman sama sekali dalam penangkaran Cucak Rawa termasuk cara menjodohkannya. Suatu saat Anda harus bisa melakukan semuanya dari awal, mulai dari menjodohkan hingga memanen anakan berlanjut cara penanganan pasca panen piyik.

Dalam memilih indukan, kita harus selektif. Ini berlaku untuk calon induk jantan maupun betina untuk memastikan jenis kelaminnya untuk memastikan jenis kelamin dianjurkan Test DNA. Hal-hal yang perlu dicermati antara lain burung secara fisik bagus dan tak memiliki cacat pada tubuhnya. Calon induk harus sudah gacor / rajin berbunyi, dengan suara dan volumenya yang keras / lantang.

Usahakan menjodohkan burung jantan dan betina yang berasal dari sarang berbeda (crosing ). Berasal dari sarang yang sama juga tidak MASALAH.

INDENTIFIKASI  JENIS KELAMIN CUCAK RAWA.

Sexing atau menentukan jenis kelamin burung Cucak Rawa merupakan hal yang mesti dikuasai setiap penangkar. Meski membutuhkan kejelian tersendiri, hal ini bisa Anda pelajari. Test DNA bisa dilakukan untuk memastikan Jantan dan Betinanya.

a. Ciri-ciri Cucak Rawa jantan

  • Kepala lebih besar, dan di bagian atas tampak ada belahan
  • Garis hitam di bawah mata tampak lebih pekat
  • Tubuhnya lebih ramping
  • Ekornya lebih panjang dan menyatu
  • Paruh agak melengkung
  • Perilakunya lebih agresif dan aktif bergerak.

b. Ciri-ciri Cucak Rawa betina

  • Kepala agak bulat, dengan belahan kepala lebih tipis daripada burung jantan
  • Tubuhnya agak bulat.
  • Ekornya lebih pendek dan membulat.
  • Perilakunya lebih tenang, dan tidak terlalu banyak bergerak.
  • Jika bertemu Cucak Rawa lainnya, bulu kepala agak njabrik (agak berdiri).

PROSES AWAL PENJODOHAN.

Cucak Rawa sebelum dijodohkan, burung jantan dan betina dimasukkan dalam sangkar terpisah. Kedua sangkar kemudian didekatkan selama beberapa minggu, sehingga kedua burung mulai belajar saling mengenal. Jika umurnya sudah cukup, atau sudah memasuki umur dewasa kelamin, burung lebih cepat jodoh.

Penjodohan dalam kandang koloni sebenarnya lebih mudah. Kita tinggal memasukkan beberapa ekor burung jantan dan betina dalam satu kandang koloni, dan burung bebas memilih pasangannya masing-masing.

CV GARHINDA yang memayungi GRD Bird Farm Balikpapan kini sedang merintis sistem penjodohan alami dengan melepas calon induk jantan dan betina umur 7 bulan ke dalam kandang koloni ukuran 8 x 4 m2 dan tinggi 2,5 meter.

Setiap kandang bisa diisi 5 ekor burung jantan dan 5 ekor burung betina dimasukan ke kandang koloni secara bersamaan. setelah beberapa bulan mereka langsung mencari pasangan sesuai dengan selera masing-masing. Cara ini terbukti lebih efektif. Sebab dalam proses penjodohan melalui campur tangan manusia, terkadang burung jantan dan betina bertarung sampai ada yang mati.

Ciri-ciri indukan yang sudah berjodoh bisa diamati dari perilaku mereka, antara lain:

  • Kedua burung saling mendekat, tampak akrab, dan terlihat sering bercengkrama.
  • Kalau berbunyi saling bersahutan-sahutan, atau istilahnya nyetel.
  • Pada malam hari, kedua burung tidur di atas tangkringan secara berdempetan.

Calon pasangan induk yang memperlihatkan tanda-tanda seperti ini langsung kita pisahkan. Inilah yang disebut sebagai Calon Indukan Pasangan Alami (CIPA), hasil riset dan pengembangan GRD Bird Farm.

Selesai proses pengenalan atau penjodohan, pasangan indukan ini bisa langsung masuk ke kandang ternak. Perhatikan selama 1-2 hari awal. Jika keduanya tidak berantem / tarung, berarti benar-benar sudah berjodoh.

Apabila masih ragu, Anda bisa melepas salah satu indukan terlebih dulu. Misalnya Cucak Rawa betina kita lepas dalam kandang ternak, sedangkan burung jantan masih dalam sangkar gantung. Silakan diperhatikan, jika betina tidak menyerang dan mulai kelihatan akrab, barulah burung jantan dilepas dan keduanya akan terlihat saling ngeper-ngeper, menandakan sudah birahi dan akan bekerjasama membuat sarang.

Jika burung sebelumnya belum pernah kawin, atau belum pernah dijodohkan, sebaiknya Anda perlu menyediakan lebih dari satu wadah sarang. Dengan demikian, burung bebas memilih sarang mana yang disukainya.

Sekitar 2-4 bulan kemudian, induk betina akan bertelur, terutama indukan yang sudah cukup umur (lebih dari 12 bulan). Induk betina biasanya bertelur sebanyak 2 (dua) butir dan dierami selama 14 hari.

Selama masa pengeraman, pemberian extra fooding (EF) bisa dikurangi secara bertahap. Selain itu, buah pisang dan pepaya disajikan secara bergantian untuk meredam birahi si Jantan. Sebab pepaya dapat menurunkan birahi burung, sekaligus bisa memperbaiki pencernaannya.

Setelah telur menetas, induk jantan dan betina akan bekerja sama dalam meloloh anak-anaknya. Jadi, induk jantan pun ikut meloloh anaknya, bergantian dengan induk betina.

Piyik Cucak Rawa mempunyai kebiasaan unik di sarangnya. Setelah diloloh induknya, baik induk jantan maupun induk betina, anakan ini pasti akan buang air besar (BAB). Nah, menariknya lagi, kotoran ini justru akan diperebutkan kedua induknya. Begitu keluar dari kloaka, kedua induk akan berebut feses anaknya, kemudian langsung dimakan (sepertinya enakkkk betul, he.. he.. he…).

Kebiasaan inilah yang selalu terpantau melalui kamera CCTV di GRD Bird Farm. Kalau kotoran anakan cucakrawa berbentuk bulat dan kenyal, berarti piyik dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika kotorannya berbentuk cair (mencret), berarti piyik sedang sakit. Piyik yang sakit dianjurkan segera dipanen untuk dimasukkan dalam inkubator dan diberi pengobatan .

Semoga bermanfaat.

 

DNA SEXING CUCAK RAWA BY  Mr. YOEN JUWANA.

Dewasa ini DNA SEXING atau tes DNA untuk menentukan jenis kelamin burung sudah lama dilakukan oleh penangkar burung paruh bengkok dimana kebanyakan jenis ini masuk katagori monomorphik dimana jenis kelamin jantan dan betina sulit dibedakan dari tampilan fisiknya,
Sebagai penangkar yg modern mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi untuk mendeteksi jenis kelaminya unyuk menghindari pasangan sejenis yg umum biasanya tidak berantem alias akur tapi tidak BERJODOH. Hal inilah KENDALA KEGAGALAN PENANGKARAN BAGI PARA PENANGKAR APALAGI MASIH PEMULA.
Bagi peternak sudah biasa apabila ingin membeli burung paruh bengkok seperti Macauw, African Grey, Sun Conore dll selalu yg dicari prioritas yg sdh dilengkapi DNA SEXING nya, masalah harga pastilah lebih mahal yg sdh dilengkapi DNA SEXING dari pada yg tidak…

Untuk sample yg diambil dan dikirim ke Laboratory DNA SEXING biasanya:

PARUH BENGKOK / KATAGORI BURUNG YANG BULU BULUNYA KUAT MENANCAP DI TUBUH BURUNG:

Cukup bulu2 SEDANG tp BUKAN bulu halusnya yg dicabut.

CUCAK RAWA / JENIS BURUNG YG BULU BULUNYA KATAGORI TIDAK KUAT MENANCAP DITUBUH BURUNG ARTINYA BULU BULUNYA MUDAH TANGGAL / COPOT  :

Maka yg perlu dicabut untuk sample DNA SEXING adalah BULU BESAR bagian sayap dan atau ekor yg masih KUAT menancap ( jangan bulu muda atau bulu tua yg akan rontok ), yang paling baik sebagai sample DNA adalah DARAH karena lebih akurat.
Krn sifat mudah rontok / copot maka jaringan yg menempel di ujung bulu jimlahnya sedikit apabila yg di cabut bulu bulu kecilnya, apalagi jarak dan waktu pengiriman maka yg bulu halus akan mudah rusak sehingga silit terbaca hasil DNA SEXINGnya

Dulu mekanisme DNA sexing masih sulit karena jasa Laboratorium yg melayani DNA SEXING berada di luar negri maka dibutuhkan waktu yg cukup lama 1 – 2 bulan hasil baru bisa diketahi.

Sekarang sudah ada Laboraturium jasa DNA SEXING di dalam negri sehingga waktu lebih singkat ( 5 hari setelah sample diterima di Laboratorium dan sample kondisi bagus / mudah terbaca maka HASIL SUDAH DIKETAHI dan secepatnya akan disampaikan ke pengirim setelah cros cek dah falid selanjutnya kartu DNA SEXING dikirim ke alamat pengirim ) dan biaya lebih MURAH…
HANYA :

Rp. 175,000,- / ekor burung.
Anda sudah bisa mengetahui jenis kelamin burung.

Harga itu harga untuk 1 ekor burung sampai hasil DNA SEXING terbaca.
Apabila ada sample yg tidak terbaca maka pengirim kirim ulang sample tsb. TANPA DIKENAI BIAYA DNA SEXING LAGI.

Mengingat jenis kelamin Cucak Rawa jg sulit dibedakan maka TREND DNA SEXING untuk Cucak Rawa akan seperti di dunia penangkaran paruh bengkok…

Bagi anda yg berminat silahkan WA di :

081316220050

Dengan Format & kirim ke WA tsb:
NAMA :
ALAMAT LENGKAP:

Kode Pos:
NO TLP ;
EMAIL:
Nama pemilik burung:
Jenis burung:
Jimlah burung:

TERIMAKASIH KAMI UCAPKAN KEPADA PARA SAHABAT ATAS KEPERCAYAANNYA YG SUDAH MENCAPAI RATUSAN DALAM PROSES DNA SEXING KEPADA KAMI….
Harapan kami semoga bisa bermanfaat.
Aamiiiiiiiin……

Silahkan di SHARE agar lebih banyak sahabat sahabat kita bisa lebih banyak lagi mendapat manfaat…

Terimakasih…

Salam Lestari……

Salam klang-kling-klunggg…

Baca juga artikel lain seluk-beluk beternak cucakrawa:

Pengalaman itu guru terbaik | Sarana penangkaran | Pakan dan EF | Perawatan anakan pascapanen | Indukan Jodoh Salah Satu Mati Karena Tarung | CR Pada Musim Pancaroba by bpk. Yoen Yuwana | Kaki Anakan Cucak Rawa Keseleo Atau Patah | Naluri Cucak Rawa Saat Produksi | Pasangan Cucak Rawa Susah Bertelur By BPK.Yoen Yuwana | Mastering Cucak Rawa By BPK.Yoen Yuwana | Mesin Tetas | Obat Alami By BPK.Yoen Yuwana | Cucak Rawa Jantan Buang Anakan / Piyik Yang Baru Menetas | Anakan Cucak Rawa Menetas Tetapi Anakan Lengket di Cangkang Telur | Tanda Cucak Rawa Akan Bertelur By DR.Damai Santosa | Tata Cara Menangkap Cucak Rawa Jantan Nakal( Patuk Telur ) | Deteksi Dini Gangguan Kaki Anakan Cucak Rawa | Penyakit Layu Tulang Pada Anakan Burung By BPK.Yoen Yuwana | Halaman Awal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20